Yerikho Yang Menghalangi
Kalangan Sendiri

Yerikho Yang Menghalangi

Puji Astuti Official Writer
      6307

Yosua 6:2

Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 82; Roma 10; Ulangan 11-12

Dalam perjalan bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, Yosua yang memimpin umat Israel diperhadapkan dengan kota Yerikho. Yerikho adalah kota besar yang berkubu, dan bangsa Israel tidak bisa terus maju tanpa melaluinya.

Ingatlah hal ini, antara kita dan tujuan hidup kita, akan selalu ada “Yerikho” yang harus kita hadapi, sesuatu yang tidak bisa kita “lewatkan” begitu saja. Kita harus mengalahkannya, atau kita akan dikalahkannya.

Pada saat itu Tuhan menyuruh bangsa Israel untuk mengitari tembok Yerikho, satu kali setiap hari selama enam hari, dan tujuh kali pada hari ke tujuh. Saat mengitari tembok Yerikho itu, tidak seorangpun boleh bicara. Tidak berbisik, tidak mengeluh, tidak ada sepatah katapun. Mereka harus berbaris dengan tenang. Pada hari ketujuh, sebelum putaran ke tujuh, Tuhan berkata, “Kali ini Aku ingin kalian untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Saat kamu berbaris mengitari tembok ini, Aku mau kalian berseru, menyerukan puji-pujian.”

Bisa Anda bayangkan bagaimana sukacita mereka saat di suruh berseru setelah selama tujuh hari disuruh diam? Tentu mereka saat itu sangat bersukacita. Setelah para imam meniup sangkakala, umat Israel menyerukan pujian bagi Tuhan, “Hosana bagi Allah yang maha tinggi! Segala kemuliaan bagi Allah!” Suara itu dapat terdengar berkilo-kilo meter. Namun tiba-tiba sesuatu yang mengejutkan terjadi, dinding-dinding runtuh! Bangsa Israel kemudian masuk ke dalam kota Yerikho dan menaklukan kota tersebut.

Seberapa sering kita berkata bahwa kita akan bersukacita setelah terobosan terjadi, atau setelah promosi kita terima. Namun sebaliknya Tuhan berkata, bersukacitalah sebelum menerimanya seakan-akan telah menerimanya. Itulah sebabnya ketika kita berhadapan dengan “Yerikho” yang menghalangi kita untuk mencapai rencana Allah, kita harus datang kepada Tuhan dengan pujian. Kita harus menyatakan kebesaran Tuhan itu bahkan sebelum pertolongan Tuhan itu kita alami.

Tembok Yerikho hanya dapat diruntuhkan dengan ketaatan. Sebesar apapun Yerikho Anda, taatilah suara Tuhan.

Ikuti Kami